BALIKPAPAN- PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan (PLN UPDK) Balikpapan resmi menjalin kerjasama dengan Komando Distrik Militer (Kodim) 0905 Balikpapan terkait pemanfaatan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA).

Penandatanganan kerjasama yang dilakukan oleh Manager PLN UPDK Balikpapan, Otniel Marrung dengan Dandim 0905/Balikpapan Kolonel Inf Faizal Rizal tersebut dipusatkan di Biru Laut Restauran, Jumat (25/3). Turut hadir dalam agenda itu GM PJB UBJOM Kaltim Teluk Syarief Andrian.

Manager PLN UPDK Balikpapan, Otniel Marrung menjelaskan, kerjasama tersebut merupakan bentuk komitmen bersama untuk memanfaatkan limbah batu bara yang memiliki nilai ekonomis. “Selama ini limbah batu bara yang kita sebut sebagai Fly Ash dan Bottom Ash ini tidak termanfaatkan, karena terkait dengan peraturan yang mengikat. Namun pada tahun 2021 keluar PP No 22 yang menerangkan bahwa material FABA kini disebut sebagai limbah non B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) yang dapat dikelola dengan baik dan dapat dimanfaatkan secara luas untuk kesejahteraan masyarakat,” jelas Otniel.

Untuk itu, katanya, pihaknya pun berusaha memanfaatkan FABA dengan sebaik mungkin, dimana pemanfaatannya telah diawali dari internal PLN dengan membuat batako yang kemudian diserahkan kepada masyarakat yang berada disekitar PLTU Teluk Balikpapan.

Kemudian kali ini pihaknya pun ingin memperluas dengan menjalin kerjasama dengan Kodim di sektor pertanian. “Jadi kerjasama ini untuk membantu Kodim dalam menetralkan keasaman tanah yang ada di perkebunan ketahanan pangan Kodim 0905 Balikpapan,” katanya.

“Sebab pH tanah disana memang rendah, yang awalnya kurang lebih 4,5 setelah diberikan FABA meningkat menjadi 6,5 hingga 7 dan ini sangat baik untuk menunjang pertumbuhan tanaman. Diharapkan dengan pH yang bagus ini, hasil perkebunan menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya,” harapnya.

Otniel menerangkan, selain dengan Kodim, PLTU Teluk Balikpapan sebelumnya juga telah melakukan kerjasama dengan UMKM dalam pembuatan bata ringan. “FABA kami diambil kemudian dicampur dengan bahan pembuat bata ringan dan mereka sudah mulai produksi,” terangnya.

“Kedepan kita akan mencoba memperluas dengan Kodim bukan hanya sebatas untuk pertanian tetapi juga bisa pembangunan infrastruktur lainnya. Kami juga akan terus berkoordinasi dengan UMKM lainnya untuk bisa memanfaatkan FABA dalam mengurangi biaya produksi dari usaha mereka,” tambah Otniel.

Kolonel Inf Faizal Rizal menyambut baik adanya kerjasama PLN dan Kodim. Ia menuturkan terkait kerjasama ini pihaknya memanfaatkan FABA untuk beberapa kepentingan, pertama untuk pertanian yakni sebagai pengganti kapur dolomit untuk menetralkan keasaman tanah sehingga cocok untuk pertanian. Selain itu juga, katanya, FABA ini nantinya dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan dan pembangunan. “FABA ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuat paving block serta untuk pengerukan dan penimbunan yang kualitasnya sangat bagus. Sehingga dapat sangat membantu masyarakat dan kepentingan lainnya. Kita bisa kembangkan kerjasama ini kedepan untuk sarana akses jalan masyarakat,” ujar Kolonel Inf Faizal Rizal.

Dengan adanya kerjasama ini, katanya, tentu akan meningkatkan pemanfaatan FABA untuk kepentingan luas, dan pihaknya sangat mengapresiasi hal tersebut. “Kerjasama kami sudah mulai berjalan untuk pertanian di lokasi ketahanan pangan lahan Transad Kilometer 8 dengan luas kurang lebih 100 hektar semua dibantu dengan FAB dan Alhamdulillah sudah mendapat hasil yang baik,” katanya.

Sementara itu Syarief Andrian menambahkan bahwa kerjasama ini merupakan awal yang nantinya akan terus berkelanjutan dimana PLN UPDK dan PJB akan terus mendukung program yang dijalankan pemerintah darah. “Kami memiliki banyak planning yang akan dilakukan, salah satunya program strategis kami yakni Co-firing yaitu membakar biomassa untuk pembakaran di PLTU, kami berharap ada kerjasama dimana nantinya kami akan menanam pohon energi yang bisa diintegrasikan dengan peternakan maupun pemanfaatan lainnya,” pungkas Syarief. (mra/pro5)