BALIKPAPAN-Rencana pembangunan jalur evakuasi di turunan Muara Rapak, Jalan Soekarno-Hatta, masih menunggu kesiapan lahan, yang statusnya merupakan milik PT Pertamina.

“Kami sudah bersurat ke Pertamina soal kesiapan lahan ini,” kata Asisten Perekonomian Pemkot Balikpapan, Agus Budi Prasetyo.

Pertamina, lanjut Agus juga menyampaikan dukungannya untuk penyiapan jalur evakuasi di turunan Muara Rapak. Hanya saja, prosesnya nanti masih akan dibahas antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sebagai pelaksana pembangunan dengan Pertamina, selaku pemilik lahan.

“Pembangunannya memang nanti akan dikerjakan oleh Kementerian PUPR. Karena ini sesama pemerintah, nanti akan dibahas lagi skemanya (penggunaan lahan),” kata Agus.

Selain rencana pembangunan jalur evakuasi oleh Kementerian PUPR, Pemkot Balikpapan juga sudah menyiapkan solusi jangka panjang di Simpang Muara Rapak. Baik untuk penataan kawasan simpang maupun rencana pembangunan fly over.

Identifikasi lahan milik warga, kata Agus juga sudah mulai dilakukan oleh Pemkot Balikpapan.

Sebelumnya Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Timur akan memprioritaskan pelebaran jalan dan jalur evakuasi di Simpang Muara Rapak, untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan di titik tersebut.

Kepala BPJN Kaltim, Junaidi, mengatakan, sudah bertemu Wali Kota Balikpapan untuk membahas rencana tersebut pada Januari lalu.

Pembangunan jalur evakuasi serta pelebaran jalan ini, lanjut dia, merupakan solusi paling dekat untuk mengantisipasi terulangnya kecelakaan, seperti Jum’at (21/1) lalu. Sehingga jika ada truk atau kendaraan yang mengalami rem blong, dapat mengambil jalur kiri untuk antisipasi.

Junaidi menargetkan, pelebaran jalan dan pembangunan jalur evakuasi bisa dikerjakan secepat mungkin. Bahkan, jika persoalan lahan bisa segera selesai, maka lelang bisa saja dimulai pekan ini. Hanya, saja untuk kebutuhan anggarannya masih dihitung oleh kementerian. “Tapi begitu tanahnya siap, nanti akan langsung kami lakukan lelang,” katanya.

Terkait sumber pendanaan, Junaidi menyebut Pemkot Balikpapan akan membantu penyediaan lahan, sedangkan untuk kontruksi nantinya akan bersumber dari APBN. Sedangkan untuk proses pembangunan, ia optimistis proyek bisa selesai dalam waktu tiga bulan. (hul)