TENGGARONG - Komite Ekonomi Kreatif (Kekraf) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memiliki cara tersendiri dalam unjuk taring bakat-bakat pemuda asli daerah. Bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar melalui Dinas Pariwisata (Dispar). Kekraf Kukar menyediakan corong bagi pemuda-pemudi pelaku subsektor ekonomi kreatif (ekraf) untuk menuangkan karya dan prestasi mereka melalui Kekraf Podcast.

Plt Ketua Kekraf Kukar, Akbar Haka mengatakan podcast ini dilatarbelakangi masa digitalisasi yang kian merambat sejak Pandemi Covid-19 menghantam Indonesia, khususnya Kukar. Podcast ini merupakan terobosan Kekraf Kukar dalam memberi wadah bagi pelaku ekraf yang setiap saatnya makin membesar. 

"Kehadiran KEKRAF PODCAST ini tidak sekedar ingin memberikan warna baru agar tidak menjadi konten fatiguem Kami ingin menjadi corong bagi pelaku Ekonomi Kreatif dan mengabarkannya ke dunia melalui kanal YouTube KeKraf Kutai Kartanegara," ungkap Akbar.

Layaknya sebuah etalase milik seorang pengusaha yang berfungsi untuk menampilkan dagangan mereka. Kekraf Podcast ditargetkan menjadi saluran informasi untuk mengkampanyekan bahwa banyak anak-anak muda asal Kukar yang memiliki prestasi melalui subsektor ekraf.

Subsektor ekraf sendiri meliputi banyak hal, diantaranya adalah Film, Musik, Kuliner, Fotografi, Fashion dan lainnya. Untuk itu, Kekraf Podcast akan menghadirkan 10 Episode dengan mendatangkan berbagai narasumber yang berbeda dari berbagai bidang. Diantaranya adalah Adi Darmawan (Foodnesia), Aidil Hidayat (Setia Grup), Adi Qwa (Pro Player E-Sport) dan beberapa nama lainnya yang akan membagikan pengalaman dan ilmu mereka sesuai bidangnya masing-masing. 

Kekraf Podcast ini juga bekerja sama dengan berbagai Café di Tenggarong seperti Anak Mangkurawang, Pesona Mahakam, Cuan Space dan Hantam Rata sebagai lokasi syuting dari 10 Episode yang akan tayang pada bulan November ini di kanal Youtube KeKraf Kutai Kartanegara.

"Mengkampanyekan ekonomi kreatif sangat penting, selain untuk rekam jejak di sosial media. Pindahnya Ibu Kota Negara di sebagian wilayah Kutai Kartanegara harus membuat kita bersiap dari sekarang agar tidak menjadi penonton nantinya," tegas Akbar. (adv/moe)