BALIKPAPAN - Seiring dengan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, dampak terhadap pelayanan publik ikut meningkat, terlebih di bidang kesehatan. Untuk itu diperlukan kesiapan dan pengembangan fasilitas kesehatan yang mampu mengakomodasi kebutuhan medis masyarakat, baik di IKN maupun di kawasan penyanggah IKN.

Menanggapi hal ini, Direktur RSUD Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan Edi Iskandar menjelaskan terkait dukungan dan kesiapan RSKD dalam mendukung pelayanan medis rumah sakit menghadapi pemindahan dan pembangunan IKN di Kaltim.

"Terkait IKN, RS Kanujoso Djatiwibowo menjadi rumah sakit penyanggah sehingga yang tadinya status rumah sakit adalah Kelas B, maka saat ini sudah naik menjadi Kelas A," ungkap Edi, Kamis (1/12).

Dengan peningkatan kelas ini maka meningkatkan pula pelayanan yang dimiliki rumah sakit milik Pemprov Kaltim tersebut. Meliputi layanan yang spesialistik dan sub spesialistik, sehingga menjadi rujukan nasional di kawasan penyanggah IKN. "Sekaligus menjadi daya ungkit pelayanan rumah sakit di Balikpapan sebagai kota penyanggah IKN. Sehingga semua pelayanan medis cukup dilakukan di RKSD Balikpapan," sambung Edi.

Untuk menunjangnya, Edi menyatakan, dilakukan pula peningkatan SDM dengan mendorong dokter - dokter umum untuk mengambil spesialis sehingga muncul generasi dokter spesialis. Dan untuk dokter spesialis juga didorong untuk mengambil sub spesialis, sehingga layanan spesifik dan kompleks di bidang medis bisa dipenuhi.

"Saat ini sejumlah dokter sedang sekolah dan ada yang kembali untuk memenuhi layanan dan alat yang sudah disiapkan dipakai oleh dokter sub spesialis yang sudah terdidik, termasuk dalam mengembangkan ilmunya," ujar dokter spesialis penyakit dalam tersebut.

Apalagi RSKD saat ini telah memiliki Gedung Kanker Terpadu yang melayani semua pelayanan kanker, mulai dari radioterapi, kemoterapi hingga terapi lainnya yang ditunjang dengan alat yang canggih.

"Tahun depan akan beroperasi Gedung airborne diseases yang akan melayani kasus emergensi berstatus infeksi seperti Covid-19 dan SARS. Sehingga tidak khawatir lagi jika ada ledakan wabah," ucapnya.

Selain itu, di 2023 juga akan dibangun Gedung Jantung Terpadu dan Layanan Jantung Terpadu. Sehingga bisa melayani mulai dari pemeriksaan jantung hingga operasi terbuka jantung, sehingga masyarakat Kaltim tidak perlu lagi ke Jakarta seperti ke RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK).

"RSKD Balikpapan disebut terus meningkatkan pelayanan medis demi bisa menyeimbangkan kebutuhan kesehatan masyarakat khususnya dalam proses pemindahan IKN. Apalagi RSKD Balikpapan saat ini sudah menjadi rujukan nasional dan dalam proses menjadi rumah sakit pendidikan," bebernya. (rdh)