BALIKPAPAN-Pemerintah pusat diharapkan membantu realisasi pembangunan flyover alias jalan layang Simpang Muara Rapak, Kota Balikpapan. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Balikpapan Murni mengatakan, berdasarkan DED, anggaran yang diperlukan untuk membangun flyover diperkirakan mencapai Rp 700 miliar lebih. Angka tersebut, kata Murni belum termasuk pembebasan lahan yang terdampak pembangunan.

"Kalau mengandalkan APBD Kota Balikpapan jelas kita tidak mampu. Makanya kami berharap ini (flyover) dikerjakan oleh pusat," terang Murni kepada Prokal.co, Kamis (8/6) kemarin.

Perempuan berkerudung ini meneruskan, saat ini kajian penataan lalu lintas di Simpang Muara Rapak memang tengah disusun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Ada tiga opsi yang dikaji kementerian, mulai dari pembangunan flyover, underpass maupun manajemen lalu lintas. 

Dari tiga opsi tersebut, Murni mengaku Pemkot Balikpapan tetap mendorong agar flyover yang terbangun. "Kajiannya kan sudah lama kita siapkan, sejak 2010. DED juga sudah ada, bahkan sudah sempat kami usulkan ke Pemprov Kaltim," kata Murni.

Menurut Murni, solusi jangka panjang yang paling realistis untuk Simpang Muara Rapak adalah pembangunan flyover. Mengingat tingkat kepadatan arus lalu lintas di Simpang Muara Rapak densitasnya sudah mendekati 1. Artinya memang sudah padat pada jam-jam tertentu, pagi, siang dan sore.

Dijelaskan Murni, flyover tersebut nantinya memiliki panjang sekitar 2 km. Bermula dari depan kantor Kelurahan Muara Rapak hingga keluar ke arah Jalan Jenderal A Yani atau Jalan Yos Sudarso.  

"Kita tunggu saja hasil kajian mereka (Kementerian PUPR). Targetnya akhir 2023 ini selesai kajiannya. Kemudian 2024 proyeknya berjalan dan 2025 sudah bisa dinikmati," kata Murni.

PELEBARAN JALAN TETAP DILANJUTKAN

Di sisi lain, Pemkot Balikpapan juga tengah menyiapkan solusi jangka pendek, selain memisahkan jalur kendaraan berat dengan kendaraan ringan, pemerintah juga tengah mengejar pembebasan lahan untuk pelebaran jalan tahap lanjutan di turunan Muara Rapak.

Murni mengatakan, jika sesuai rencana, pembebasan lahan sejatinya memang ditarget rampung akhir tahun kemarin. "Tapi kita targetkan tahun ini selesai, nanti konstruksi dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN)," kata Murni.

Rencananya, pelebaran jalan akan kembali dilanjutkan mulai Hotel Mahakam ke atas hingga deretan bengkel motor. "Saat ini masih berproses (negosiasi pembebasan lahan)," jelas Murni. (hul)